Bogor-Ternate
Berawal dari Kota Bogor yang merupakan kota tempat menuntut ilmu, perjalanan dimulain dari Pemberhentian bus Damri Bogor. Tanggal 6 Feb 2012 tepat pukul 20:00 Wib bus bergerak meningalkan pemberhentian, meningalkan semua kisah dan cerita di kota hujan. Perjalanan Bogor-Soehata tidak lebih dari 2 jam, kurang dari jam 22:00 kami tiba di bandara bersiap untuk menungu keberangkatan yang cukup lama yaitu jam 00:30 Wib. Sambil menungu keberangkatan berusaha untuk bercengkrama bersama berusaha menghilangkan sedikit kesedihan.
Setelah tidur di ruang tunggu bandara beberapa saat waktu keberangkatan puntiba Penerbangan panjang dengan durasi 6 jam dengan 1 kali transit. lamanya perjalanan tidak terasa hinga akhirnya matahari terbit memberikan gaambaran gugusan pulau di maluku utara. Tidak lama berselang akhirnya tiba saatnya menjajakan kaki di pulau ternate. Pulau dengan kekhasan dan kekantalan budayanya, pulau yang kaya akan sejarah. Bandara Udara Sultan Babulah talah ada di depan mata, pintu gerbang dari awal cerita di negeri rempah-rempah.
Tidak lama setelah keruar dari bandara dua orang datang menghampiri, meraka adalah orang yang menyambut kami dan orang yang paling awal kita kenal di ternate ini. Meraka berdua adalah Pb wardi dan Bp azis yang merupakan staf dari suatu intasi pemerintahan. Meraka mengantarkan kami ke salah satu hotel yang berada di Jl stadion untuk beristirahat. Tiba di hotel kita mengutarakan tugas apa saja apa yang akan kita lakukan selama berada di sini. hal pertama yang dapat dipelajari adalah indonesia kaya akan bahasa dan bahasa di sini cukup berbeda dengan yang kita pergunakan oleh sebab itu maka kenalilah bahasa yang merka gunakan. perjalanan selanjutnya adalah pengenalan kondisi kawasan, kami berkrliling dan singgah di beberapa obyek yang menarik. pertama kita diajak melihat masid agung, benteng kalamata dan tempat pengambilan gambar untuk uang pecahan 1000 rupiah.
Benteng Kalamata atau Santa Lucia
Benteng kalamata atau santa lucia ini dibangun oleh Protugis pada tahun 1540. Bentuk dari benteng ini adalah menyerupai bintang dengan yang memiliki pemandangan Pulau Maitara dan Pulau Tidore yang letaknya tidak jauh.. Nama benteng ini diambil oleh seorang Pangeran Ternate yang wafat di Makassar. Pangeran kalamata ini perna memimpin sebuah ekspedisi untuk menyerang Belanda di Sula, Banggai dan Bungku.
Tempat pengambilan gambar untuk mata uang 1000 Rupiah
kita semua pasti sudah akrab dengan uang pecahan 1000 rupiah berikut gambarnya, namun apakah gambar pulau yang terlukis pada uang ini merupakan suatu tempat yang nyata, jawabnya ya. Di kota Ternate lah pengambilan gambar ini dilakukan berikut adalah foto tempat atau lokasi pengambilan gambar tersebut.
Wonderful Ternate
Tidak ada komentar:
Posting Komentar